Assalamu’alaikum wr.wb
Hai, minnasan ^^
The Diary of Moslem, yang merupakan bonus dari Majalah Hidayah. Saat dibuka, isinya lumayan menarik ada tips bekerja menuai berkah dan tips menumpas rasa khawatir dalam meniti karier. Setelah itu hanya berisi lembaran-lembaran kosong untuk catatan. Namun dalam setiap lembaran ada kutipan tentang belajar, membaca, menulis dari orang-orang ternama. Wahhh… bagus sekali! Sangat memotivasi. Tadinya akan kubawa buku ini ke kostan. Tapi setelah dipikir lagi. Bagaimana bila aku share saja di blog ini. Dengan begitu bukan hanya aku yang membacakan??^^ Semoga kata-kata di bawah ini bermanfaat.
Ini dia quetos tentang ilmu, buku, membaca dan menulis
Menuntut Ilmu
Dalam mencari ilmu, Iman Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat,beliau sampai menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Baginya, tak layak seseorang mencapai derajat intelektual tinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan. Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
“Siapa yang tidak pernah mengatakan pahit getirnya menuntut ilmu, meskipun sedetik, tentulah ia akan terjerumus ke dalam kebodohan seumur hidupnya.” [Imam Syafi’i]
“Sesiapa yang tidak memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu, maka bertakbirlah empat kali untuknya sebagai tanda kematiannya.” [Imam Syafi’i]
“Belajarlah! Tak ada bayi yang begitu lahir langsung menjadi ilmuwan, dan tak sama antara ilmuwan dengan orang bodoh.” [Imam Syafi’i]
“Ilmuku senantiasa bersamaku. Ia sangat bermanfaat bagiku bila kuamalkan. Hatiku adalah bejana penampung ilmu, dan bukan perut yang menampungnya. [Imam Syafi’i]
“Ketika kegeniusan berhenti, ambisi tidak ada, dan keingintahuan berkurang, maka cahayapun pudar, harapan sirna, dan orang yang mati memerintah yang hidup” [Ibnu Khaldun]
“Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar yang bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa.” [Imam Al-Ghazali]
kita.” [Ursula K. Leguin]
“Yang paling saya takutkan atas nama umat ini ialah orang munafik yang berilmu.” [Umar bin Khattab]
“Ditimbang tinta para ulama dengan darah para syuhada. Maka beratlah tinta para ulama daripada darah para syuhada.”
“Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar.” [Ibnu Mas’ud r.a]
Membaca
“Almamater saya adalah buku-buku; perpustakaan yang bagus. Saya bisa menghabiskan sisa hidup saya dengan membaca. Hanya dengan memuaskan dahaga keingintahuan saya.” [Malcolm X]
“Membaca buku-buku bagus itu serupa bercengkrama dengan pikiran-pikiran terbaik dari abad masa lalu.” [Rene Descartes]
“Kita membaca untuk mengetahui bahwa kita tidak sendiri.” [William Nicholson]
Filsuf Socrates sejatinya tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal dalam pemikiran Socrates berasal dari catatan Plato, Xenophone SM, dan siswa-siswa lainnya.
“Tidak peduli seberapa sibuk Anda. Anda harus menemukan waktu untuk membaca, atau menyerahkan diri pada kebodohan.” [Confusius]
“Tunjukan padaku keluargaku keluarga pembaca, dan saya akan menunjukkan orang-orang yang menggerakkan dunia.” [Napoleon Bonaparte]
“Aku senantiasa memadukan kegiatan membaca dan menulis. Buku-buku yang kubaca jadi lebih mudah kuingat karena aku menuliskan pemahamanku.” [Hernowo]
“Sama halnya sengan makanan, ada buku yang hanya dicicipi, ada yang ditelan sedikit-sedikit, dan ada yang perlu dikunyah, lalu dicerna.” [Daoed Joesoef]
“Membaca karya seorang penulis bagi saya bukan sekedar memperoleh ide dari apa yang dikatakannya, melainkan pergi bersama dan berjalan-jalan ditemani olehnya.” [Andre Gicde]
“Selesai membaca justru merupakan awal dari pengembangan pikiran, perasaan, dan naluri pembaca. Karena itulah, berbagai bacaan yang baik akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan,” [Budi Dharma]
“Saya membaca demi kesenangan dan itu adalah momen terbanyak aku belajar.” [Margaret Atwood]
“Orang yang paling pantas dikasihani adalah seorang kesepian di hari hujan yang tidak bisa membaca.” [Benjamin Franklin]
“Jangan bergabung dengan para pembakar buku. Jangan takut untuk pergi keperpustakaan dan membaca buku apapun.” [Dwight D. Eisenhower]
“Membaca membuat kita semua menjadi imigran. Ia membawa kita jauh dari rumah, tapi lebih penting lagi, ia menemukan rumah bagi kita dimana saja.” [Hazel Rochman]
“Belajar membaca bagaikan menyalakan api; setiap suku kata yang dieja akan menjadi percik yang menerangi.” [Viktor Hugo]
“Aku rela di penjara asalakan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” [Mohammad Hatta]
“Buku adalah sebuah benda mati, tetapi kehidupan terus hidup didalamnya. Dengan buku, kau punya sarana ampuh untuk membalikkan waktu.” [Karlina Leksono]
“Singkirkanlah televisimu! Di tempatnya nanti, kamu bisa memasang rak buku yang cantik.” [Ronald Dahl]
“Membaca buku untuk pertama kalinya seperti berkelana dengan seseorang teman baru; membacanya untuk kedua kali seperti bertemu dengan teman lama.” [Anonim, peribahasa Cina]
“Bacalah buku-buku yang terbaik lebih dahulu, kalau tidak, mungkin kamu takkan berkesempatan membacanya sama sekali.” [Henry David Thoreau]
“Saya mencari hiburan hidup dari buku-buku. Saya membaca buku-buku. Saya meninggalkan alam ini, alam jasmaniah. Saya punya pikiran terbang, meninggalkan alam kemiskinan ini, masuk di dalam “world of mind”; berjumpa dengan orang-orang besar, dan bicara dengan orang-orang besar, bertukar pikiran dengan orang-orang besar.” [Soekarno]
“Dalam perjalanannya dengan kuda berlangsung berhari-hari, setelah rehat, beliau membaca buku-buku ilmiah yang dibawanya. Membaca, bergaul dengan dengan ahli-ahli ilmu pengetahuan adalah matlamat penting dalam program hidup Sultan Hasanuddin al-Ayubi.” [Sayid Hussein Alatas]
“Makin banyak kamu membaca, makin banyak yang kamu tahu; makin banyak yang kamu pelajari, makin banyak tempat yang akan kamu kunjungi.” [Dr. Seuss]
“Bacalah satu bab dari bukuku, bentangkan rahasia tenaga ciptaan darinya.” [Rumi]
“Yang paling penting adalah membaca sebanyak yang Anda bisa, seperti yang kulakukan. Ini akan memberi Anda pemahaman tentang tulisan yang baik, dan itu akan memperkaya kosakata Anda.” [J.K Rowling]
“Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca; sebuah kebahagian.” [Goenawan Mohamad]
“Kita membaca buku untuk mencari tahu tentang diri kita sendiri. Apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirahasiakan oleh orang-orang lain-entah mereka nyata atau imajiner-merupakan petunjuk yang sangat penting terhadap pemahan kita mengenai siapa sebenarnya diri kita ini dan bisa menjadi seperti apakah
Menulis
“Saya mulai menulis sejak saya masih anak-anak. Sebabnya, barangkali, karena saya suka baca banyak buku yang saya sukai. Lalu, saya pikir,suatu hari, saya akan menulis sesuatu seperti buku-buku itu.” [Nauquib Mahfouz]
“Saat menulis, saya tidak membedakan antara yang natural dan supranatural. Semuanya tampak begitu nyata. Itulah dunia saya.” [Haruki Murakami]
“Aku barangkali sudah berhenti menulis sejak beberapa tahun lalu bila menulis hanya untuk mendapatkan uang.” [Paulo Coelho]
“Untuk menulis La Tahzan, saya gunakan lebih kurang 300 buku dari berbagai bahasa sebagai rujukan. Mulanya saya menulis bab per bab. Tapi, saya pikir, orang akan bosan dengan cara penulisan seperti itu. Maka, saya buat berlika-liku seperti sebuah taman, sehingga pembaca seperti berjalan di tempat yang indah.” [Dr. Aid bin Abdullah al-Qarni dalam wawancara dengan gatra (20/03/2006)]
“Jika kau ingin menjadi penulis, kau harus melakukan dua hal utama: membaca yang banyak dan menulis yang banyak.” [Stephen King]
“Saya mulai menulis dengan cerita pendek, dengan rangkaian ringan. Sedikit demi sedikit, nanti kita akan terbiasa. Beruntung, sejak sekolah saya selalu menulis catatan harian tiap hari. Ternyata itu berdampak luar biasa.” [Habiburrahman El-Shirazy. Sumber:nu.or.id]
“Kau tidak menulis karena kau ingin mengatakan sesuatu, tapi kau menulis karena kau punya sesuatu untuk dikatakan.” [F. Scott Fitzgerald]
Filsuf Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
“Goresan penaku di tengah lembaran kertas lebih terasa indah ketimbang khayalan.” [Iman Syafi’i]
“Saya menulis melalui indera saya-mata, penciuman, rasa; dan segera keluar dari emosi-emosi yang mempermainkan atau membuat saya gusar serta menemukan pencerahan, hiburan, serta kesenangan, yang dituangkan dalam kata-kata yang yang tertulis.” [Nadine Gordimer]
“Ketika saya memilih menulis sebagai karier [profesi], keputusan itu sudah final. Tidak terfikirkan untuk mencoba sesuatu yang lain atau menyerah jika muncul sesuatu yang lebih menarik. Itu pilihan hidup saya.’ [Naquib Mahfouz]
Sutan Takdir Alisyahbana memulai karier menulisnya sejak remaja. Karya pertamanya “Surat Petani” dimuat di majalah Jong Soematra ketika ia berumur 15 tahun dan duduk di kelas tiga sekolah guru di Muara Enim. [Sumber: RuangBaca Koran Tempo/02/2008]
“Semua yang saya tulis adalah apa yang saya rasakan.” Itu saja.” [Jimi Hendrix]
“Jika kau tidak punya waktu untuk membaca, kau tidak punya waktu untuk menulis. Sesederhana itulah.” [Stephen King]
“Menulislah seperti orang mabuk. Dan suntinglah dengan tenang.” [Ernest Hemingway]
“Karena senang, aku tidak merasa menulis seperti beban. Karena tidak ada beban, ya gak ada alasan untuk tidak bertahan.” [Eka Kurniawan. Sumber: sindikatpenulis.com]
“Saya pikir beberapa aspek dalam menulis itu bisa diajarkan. Namun yang jelas, Anda tidak bisa mengajarkan visi dan bakat.” [Toni Morrison]
“Seorang penulis harus duduk dan menulis setiap hari, mengangkat pena dan mencoba menulis sesuatu-apapun-pada sehelai kertas.” [Naquib Mahfouz. Sumber: Ruangbaca Koran Tempo 09/2006]
“Dalam satu hal, menjadi penulis adalah menjadi seorang pemimpi-dia menempati sejenis kehidupan ganda.” [Jorge Luis Borges]
“Aku begitu menikmati menulis, tapi aku lebih memilih menikmati pengalaman atas apa yang sudah ditulis.” [Fareed Zakaria]
“Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” [Pramoedya Ananta Toer]
“Buku yang kau tulis adalah semacam jejak yang terus menyala di dunia, dan bisa menjadi cahaya akhiratmu.” [Helvy Tiana Tosa]
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” [Pramoedya Ananta Toer]
“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa-suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” [Seno Gumira Ajidarma]
“Menulis adalah menengok keluar jendela.” [Seno Gumira Ajidarma]
“Mulailah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu nanti saja. Yang penting menulis dulu. Tulis draft pertamamu itu dengan hati. Baru nanti kau akan menulis ulang dengan kepalamu. Kunci utama menulis adalah menulis, bukan berpikir.” [James Whitfield Ellison]
“Usahakan menulis setiap hari. Niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali karena kandungan manfaatnya luar biasa.” [Fatimah Mernissi]
“[Dalam menulis] kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi; kita sendirilah yang menciptakannya.” [Stephen King]
“Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.” [Imam Al-Ghozali]
“Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis.” [Kuntowijoyo]
“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.” [J.K Rowling]
“Menulis adalah mengikat makna.” [Hernowo]
“Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis.” [Stephen King]
“Menulis adalah sebuah keberanian…” [Pramoedya Ananta Toer]
“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.” [Seno Gumira Ajidarma]
“Entah menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis.” [Benjamin Franklin]
“Setiap tulisan adalah dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia kehidupan.” [Pramoedya Ananta Toer]
“Yang harus Anda lakukan adalah menulis satu kalimat yang benar. Tulislah kalimat paling benar yang Anda tahu.” [Ernest Hemingway]
“Saya tidak merasa turun pamor atau naik gengsi dengan menjadi wartawan, penulis teks iklan atau presiden, atau sekedar peneliti komik atau acara telivisi. Saya tidak merasa bergoyang dari sikap kepengarangan saya, selama saya masih bisa jujur, kreatif, dan terbuka.” [Arswendo Atmowiloto]
“Saya menulis secara berbeda dari apa yang saya ucapkan, saya berbicara dengan berbeda dari apa yang saya pikirkan…” [Franz Kafka]
“Saya berharap manusia bisa hidup dua kali: sekali untu menulis karya ilmiah, yang kedua untuk mendedikasikannya kepada public.” [Hassan Hanafi]
“Seorang penulis yang baik tidak hanya memiliki jiwanya sendiri tetapi juga jiwa sahabat-sahabatnya.” [Frederich Nietzshe]
“Ikatlah ilmu dengan menulisnya.” [Imam Ali]
Memori tidak pernah utuh. Selalu ada bagian darinya dimana waktu telah memotongnya. Menulis adalah cara untuk mengembalikannya, membawa bagian-bagian yang hilang kembali ke sana, untuk membuatnya lebih padu.” [Nawal El Saadawi]
“Setiap rahasia jiwa sang penulis, setiap pengalaman hidupnya, setiap kualitas pikirannya, ditulis besar dalam karya-karyanya.” [Virginia Woolf]
“Ketika menulis novel, penulis harus membuat orang hidup, orang-orang, bukan karakter. Karakter adalah sebuah karikatur.” [Ernest Hemingway]
Pentingnya Buku
“Tidak ada teman yang begitu setia layaknya sebuah buku.” [Ernest Hermingway]
“Dua kekuatan yang berhasil mempengaruhi pendidikan manusia: seni dan sains. Keduanya bertemu dalam buku.” [Maxim Gorky]
“Aku ada buku, aku tak perlu pakaian atau sepatu khusus untuk berjalan ke perbukitan.” [Raja Shehadeh]
“Pernah ada masanya kita tahu bahwa buku itu yang laris belum tentu buku yang bermutu.” [Goenawan Mohammad]
“Aku suka menyadari betapa kerasnya buku bertahan, tidak pernah mau takluk begitu saja padaku; aku jadi terpedaya, tetapi aku amat menikmati ambiguitas posisiku: “mengerti tapi tidak mengerti”.” [Jean-Paul Sarte]
“Buku adalah lebah yang membaca tepung sari dari satu pikiran ke pikiran yang lain.” [James Russel Lowel]
“Sebaik-baiknya teman sepanjang waktu adalah buku.” [Quraish Shihab]
“Sebuah ruangan tanpa buku adalah seperti tubuh tanpa jiwa.” [Marcus Tullius Cicero]
“Semua yang saya tahu tentang hidup saya, tampaknya, telah saya pelajari dalam buku-bku.” [Jean-Paul Sartre]
Kegiatan Orang-Orang Besar
“Saya susun kitab Al-Jami’ as-Shahih di Masjidil Haram, Mekah, dan saya tidak mencantumkan sebuah hadist pun kecuali sesudah shalat istikharah dua rakaat seraya memohon pertolongan Allah, dan sesudah meyakini betul bahwa hadist itu benar-benar shahih.” [Iman Bukhori]
Ibnu Sina, saat menjumpai hal-hal membingungkan dalam riset ilmiahnya, akan meninggalkan buku-bukunya. Ia kemudian mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus shalat sampai hidayah datang dan menyelesaikan kesulitan-kesulitannya.
Imam An-Nawawi, penulis kitab Al-Adzkar, adalah seorang yang zuhud, wara’ dan bertakwa. Beliau sederhana, qana’ah dan berwibawa. Beliau menggunakan banyak waktu dalam ketaatan. Ia sering tidak tidur malam untuk ibadah, membaca dan menulis.
Imam Hanafi sangat rajin menulis hadist-hadist. Kemanapun ia pergi, ia selalu membawa tinta. Karena itulah ia dinamakan Abu Hanifah, dimana kata Hanifah dalam bahasa Persia berarti tinta.
Di penjara selama 10 bulan, sekitar 10 tahun yang lalu, itulah salah satu peristiwa yang mendorong saya menulis La Tahzan. Nah, selama di penjara, saya banyak membaca buku mengenai musibah dan problematika manusia, pembunuhan, serta hubungan bapak dan ibu atau anak dengan orang tua.[Dr. Aid bin Abdulllah al-Qarni dalam wawancara dengan Gatra 20/02/2006]
Imam Bukhari menghabiskan waktunya untuk menyeleksi hadist shahih selama 16 tahun. Tak aneh, Shahih Bukhari, salah satu karyanya yang paling fenomenal menjadi masterpiece-nya sama sekarang.
Filsuf Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada masanya. Tetapi, diantara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika.hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukadimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat.
Ibnu Rusyd, penulis kitab yang sangat terkenal, Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtasid, itu tidak hanya seorang filsuf dan ahli fiqih, tapi juga seorang dokter dan astronom. Tapi, posisi ini kurang terkenal dibanding dengan reputasinya sebagai filsuf. Padahal pada masanya dia dianggap sebagai salah satu dokter terbesar di zamannya.
“Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras.” [Hamka]
Sekian minnasan^^
Wassalamu'alaikum
0 komentar:
Posting Komentar