Anak Depok baru ingin bercerita
sedikit nih tentang kesan pertama hidup di Depok dan apa saja yang telah aku
dapatkan dan aku rubah. Siip pasang mata yang jeli yak untuk membacanya.
Minggu, 14 September 2014
Hari pertama aku tinggal di Depok,
menghuni sebuah kostan putri yang terketak di belakang kampus E Gunadarma.
Setengah hari itu aku masih tinggal bersama keluargaku. Karena kita berangkat
bersama pada Sabtu sore lalu sampai di Depok jam 22.00, keluargaku ikut
menginap sehari di kostan. Dan minggu pagi kita semua pergi mencari peralatan
kostan di sebrang jalan yang tak jauh dari kostanku. Jam 12 siang akhirnya
mereka pulang kembali ke Kuningan, meninggalkan aku sendiri untuk merasa
kehidupan baru disini. Hiks terharu..
Nurdita Rahmafitri yang manja dan
malas akhirnya harus mulai mencuci baju dan menyetrikanya sendiri wkwkwk dan
juga harus membersihkan kostan sendiri.
Cemberut atau menangiskah saat aku
harus mengerjakan semuanya sendirian? Gak dong yah, walaupun aku ini gadis
manja, aku bukanlah gadis cengeng yang sedikit-sedikit homesick atau mengeluh
wkwkwk. Aku hanya terus menghela napas ala Dita dan mengelap keringat yang
semakin deras rasanya saat harus bergelut dengan baju-bajuku sendiri.
Alhamdulillah, so far aku masih bisa melakukannya dengan senang hati tanpa
perlu pergi ke laundry.
Dita yang sering sekali malas makan
sudah diperingatkan Allah saat hari kedua tinggal di Depok. Tiba-tiba saja
lambungku sakit sekali bahkan hanya untuk bergerak pun sulit dan terus-terusan
merintih. Nahh disitu baru aku rasakan dukanya hidup sendiri, belum ada yang
aku kenal di kostan, teman-temanku jauh dari kostan, mama papa? Oh ya Allah,
untunglah aku masih punya Allah yang mebuatku untuk tetap berpikitan positif.
Well, penyakit ini bagian dari peringatan agar aku harus menjaga pola makanku.
Alhamdulillah sekarang belum pernah kerasa lagi^^
Hari ke tiga, teman kostanku
datang. Namanya Maya. Kita teman SMP yang sempat terpisahkan tapi dipersatukan
kembali. Sekarang justru jadi dekat sekali. Padahal SMP gak segitunya. Maha
Besar Allah yang mempertemukan hamba-hambanya untuk saling membantu dan mengingatkan
hubungan karena-Nya. Awalnya sebelum ada Maya, karena sakit itu tuh aku jadi
kepikiran tentang hadirnya seseorang untuk menjadi teman partner penolong
sahabat kotak curhat sumber semangat dll. Setelah Maya datang, baru deh aku
bisa melanjutkan kehidupan di Depok dengan senang^^. Walaupun setelah kuliah
kita jadi sibuk ngettt tapi selalu ada malam yang mempertemukan kita untuk
sekedar makan malam bersama, melaporkan tentang perkuliahan hari itu maupun
mengerjakan tugas bersama-sama. Sampai terkadang kita tidur dimana saja yang
kita suka. Kamar Maya atau aku. Hehehe…
Anak kostan yaa gak jauh-jauh dari
ngurusin keuangan hahaha… sebelum aku kuliah aku masih bisa merinci setiap
pengeluaran setiap hari. Tapi semenjak kuliah dan tugas-tugas berdatangan aku
hanya bisa memotok uangku untuk sekian hari (ditulis di kalender) supaya aku
bisa mengetahui berapa pengeluaranku. Alhamdulillah bulan pertama sih masih surplus,
masih bisa beli buku di Gramedia wkwkwk. Well untuk masalah makan, aku merakyat
saja belum pernah neko-neko karena dasarnya aku tak menyukai uangku habis
begitu saja untuk makanan mahal hahah… Tapi, kalau makanan masih bisa menahan
keuanganku, apalah daya saat melihat barang-barang berwarna pink dan berbentuk
kelinci hiks hiks. Setiap kali aku meluangkan waktu untuk cuci mata di toko
buku maupun mal-mal. Duuuhhh rasanya kalau sudah melihat buku komputer, buku
Islami, barang pink berbentuk kelinci ituuu serasa pengen di embat semuanya
-____- ckckck inilah godaan yang harus aku tahan.
Bagaimana Dita dengan
perkuliahnnya? Kesan pertama melihat ruangan kelas. Aku cepat-cepat merubah
mind set dan pikiran negatifku. “Halo cantik kamu bukan lagi anak SMA yang harus
mengeluh karena fasilitas, well kalau udah ngomongin fasilitas kadang kita gak
akan merasa puas karena menginginkan yang lebih dan lebih terus menerus. Yang
harus kamu lakukan sekarang mungkin menerimanya. Karena fokusmu untuk belajar.
Belajar tak mengenal kondisi cantik” begitu deh. Tapi kalau urusan panas nas
nas sampai sekarang aku masih suka geregetan. Ya iyalahhh secara di Kuningan
tercinta aku hidup di kaki gunung yang udaranya segaarrr dan sejuuukkk nyampe
sini malah sauna tiap hari. Aduh maaak!! Mandi keringat di Depok sudah jadi
konsumsi baru sehari-hari deh.
Lalu bagaimana dengan teman-teman
baruku? Awalnya Dita hanyalah Dita yang akan diam berapa saat saat masuk ke
lingkungan yang baru. Belum ada diriku yang cerewet rese gila heboh over
enerjik gitu. Apalagi minggu-minggu pertama kuliah aku dihadapkan dengan
masalah miskin sinyal -_- di kostan dan dimanapun aku berada hiks hiks. Jadi
perbincangan kelas yang dominan dilakukan lewat media social Line tak bisa aku
ikuti. Alhamdulillah sekarang sudah membaik walaupun kalau waktunya apes yaaa
bikin aku uring-uringan gak jelas. Sekarang sepertinya aku mulai menerima dan
nyaman dengan lingkungan kelas,
alhasil jaimku sedikit demi sedikit hilang
wkwkwk. Teman-temanku mulai mengetahui watakku sebenarnya yang childish dan gak
mau diem. Hhmmm tapi akhir-akhir ini juga kayaknya aku mulai over lagi. Aku
mulai jadi Ditachan. Uuh jangan berlanjut deh, di kelas dan kampus aku harus
jadi Dita atau Nurdita jangan Ditachan. Aku kan sedang ingin berubah menjadi
gadis shaleha masa harus bertingkah Ditachan -_- Bismillah dikurangi deh
over-overnya.
What I get and what have been I changed?
Yang jelas sikap mandiri dongsss…
yang akhirnya nyuci sama nyetrika sendiri wkwkwk. Tapi ada juga perubahan baru
yang bikin aku senang syalalala… aku rajin baca Al-qur’an tiap malam, selama
malas tak menghantui dan perasaan-perasaan negatif mulai bermunculan aku selalu
ingin cepat-cepat mengambil wudhu dan membaca ayat-ayat yang sangat menyejukkan
hati. Teringat pesan papa untuk senantiasa shalat dan membaca Al-qur’an walau
sesibuk apapun kegiatan kita. Dan pesan papa “Nenk kalau lagi capek, kangen
ayah atau mama, malas, jenuh baca Al-qur’an yaa, InsyaAllah bisa merubah hati
menjadi lebih tentram” dan ternyata benar terbukti^^. Saat aku galau karena
koneksi internet yang jelek “Wah belum baca Qur’an pantesan. Baca Qur’an dulu
deh biar dikasih sinyal. Dari tadi ngurusin dunia mulu. Allah dianggurin”
setelah baca Al-qur’an, bener deh sinyal jadi baik dan bisa buka web ini itu
dengan cepat. Yes!
Aku juga disini kembali jadi Dita
di jaman SMP yang punya banyak kegiatan dan sengaja untuk menyibukkan hari-hari
agar waktuku bermanfaat dan mendapatkan ilmu yang maksimal. Soalnya kalau aku
mencontoh jejak SMA lagi, uhh gak mau deh, Cuma nyesek ke hati jadinya. Aku gak
mau jadi kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang) wkwk.. Aku memang orang yang
harus selalu bergerak supaya tetap hidup bersemangat dan ceria. Berkeringat
karena kegiatanku justru metode detoksinasi ku. Capek karena kegiatanku mungkin
harus diistirahatkan sebentar lalu bergerak lagi. Di sini aku tak lagi berkeluh
kesah atau galau karena si dia haseekk.. palingan galau karena koding
Alhamdulillah so far aku merasa
baik-baik saja, kesulitan dalam belajar itu sih masalah klasik dari jaman SD.
Memang sih kalau urusan malas belajar masih suka mendominasi karena padatnya
kegiatan membuatku lelah saat malam menjelang, bukannya membuka buku justru
memeluk si pinky dan menarik selimut wkwkwk. Tapi kalau hari-hariku harus dikhususkan
untuk belajar itu jauh lebih menjenuhkan dan tidak membekas di otak, mataku suka
memandang objek yang berbeda-beda daripada hanya satu objek sehari-hari. Well,
hidup itu singkat, kenali dan nikmati dunia dengan tetap berpegang kepada agama
untuk keselamatan dunia akhirat juga.
Sekian minnasan, ocehanku hari
ini^^. Conclusion: I am better than yesterday yeyy \(^_^)/
0 komentar:
Posting Komentar