Kenapa jadi seperti ini?
Kenapa kita dipertemukan kalau akhirnya harus dipisahkan?
Kenapa kamu memberikan senyuman maut yang meluluh lantakkan
hatiku kalau akhirnya kamu bakal ngasih muka dingin lagi?
Dimana salahnya hubungan kitaaa??????
Bisa gak sih kita kayak dulu lagi, aku kangen, bener deh, kamu,
kamu si penyemangat hari-hariku.
Minnasan,
itu sedikit curhatan hatiku tentang dia.( Now Ex ^_^ Yes I can, sugan?
>_< ). Galau galau galau, satu kata yang tak kan lepas dari remaja jaman
sekarang. Entahlah darimana kata galau itu muncul sampai-sampai penyebarannya jauh lebih cepat
dari virus-virus berbahaya -___- Well justru menurutku ini virus yang paling
berbahaya, “Virus Galau”. Secara sadar namun tak disadari oleh orang-orang
kebanyakan, galau dijadikan satu konsumsi perasaan yang wajib ada untuk setiap
waktunya. Galau membuat remaja-remaja kebanyakan begong, melamun, cemberut,
menangis daripada tersenyum dan tertawa. Bisa sih tetap tersenyum tertawa, tapi
itu adalah senyuman terpaksa dan tertawa kepada diri sendiri karena meratapi nasib
galaunya.
Galau karena
cinta? Ckckck.. Awalnya akupun seperti ini.noh, contohnya di atas. Aku mengenal
kata galau sejak SMA, sejak ada seseorang yang menarik perhatianku namun kisah
indah tak berlanjut sempurna justru berakhir rumit dan menyedihkan. Sejak itu
kata galau aku adopsi dalam kamus hidupku. Minnasan, gak enak loh temenan sama
galau, hanya menambah beban perasaan dan pikiran. Perasaan gak karuan setiap
harinya karena memikirkan dia dan pikiran negative tentang si dia juga. Pada akhirnya
konsentrasi belajar buyar, perasaan nyesek terus, mata capek karena nangis atau
stalking si dia di dunia maya, mulut dan jempol capek karena curhat sana-sini,
pikiran capek karena terus mencari jawaban dari kenapa-kenapa-dan kenapa. Akun
sosmed mendadak jadi diari elektronik dan ajang ngasih kode buat si dia. Muka kusut
gak karuan saat liat si dia dekat-dekat dengan yang lain, Iyakan pren?
Memang sih, kalau menurut kita dia
adalah pilihan terbaik saat ini, susah buat dilepas. Jangankan dilepas, niat
untuk melepaskan pun kayaknya gak pernah terpikirkan kan? Tapi, minnasan
daripada kita terus-terusan jadi konsumen galau karena cinta remaja yang belum
tentu jodoh kita. Lebih baik kita putus saja hubungan kita dengan galau. Mari kita
mulai move on dari hati bukan dari mulut dan dimulai dari hari ini bukan besok
deh besok. Terlalu banyak waktu yang terbuang saat kita menjadi galauers. Masih
banyak sesuatu yang lebih penting untuk dipikirkan. Seperti belajar, mengejar
masa depan, pekerjaan dan membahagiakan orang tua. Iyaaa Dita sudah tahuu. Sudah
tahu tapi tetap saja memilih galau. Jangan dongs -_- move on nya jangan setengah-setengah, karena
walaupun sudah genap satu masih saja banyak rintangannya. Tapi move on lah
dengan sungguh-sungguh dan dengan niat yang tulus untuk perbaikan diri ^_^
siip, mari kita jadi pejuang move on sekarang!!
Sekian minnasan, curhatan aku, celoteh dan hasutan untuk
move on^^
Wassalamu’alaikum
0 komentar:
Posting Komentar