Minggu, 29 Maret 2015

Manusia dan Cinta Kasih

Diposting oleh Unknown di 12.04




PENGERTIAN CINTA KASIH

                Menurut kamus umum bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik padanya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat kata cinta. Karena itu cinta kasih dapa diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
                Walaupun begitu terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
                Menurut Dr Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Jika membuat janji dengan dia jarus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara Anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan saying dan sebagainya.makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi,pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Dan kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh atau lama tak bertemu. Adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying dan seterusnya.
                Selanjutnya beliau mengemukakan bahwa tidak semua unsur sama kuatnya. Terkadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti ini mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keabraban, namun tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orng yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain.
                Dalam bukunya manajemen cinta, Dr.  Abdullah Nasih Ulwan mengemukakan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan oenuh gaitrah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat dipisahkan manusia dalam kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang mulia dan terhormat, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia juga.
                Dalam kitab Suci Al-qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam cinta manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan  tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya :
                “Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,  istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
                Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di  jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan  kerabat.  Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih  mengutamakan cita keluarga, kerabat, harta dan  tempat tinggal.
                Bagi setiap orang Islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah dan berjihad di jalan Allah, merupakan cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan konsekuensi iman dan merupakan keharusan dalam Islam. Bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang agama.
                Hakekat cinta menengah adalah suatu energy yang dating dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Karena hubungan cinta, kasih saying an kesetiaan diantara mereka, semakin akrab.
                Berawal dari perasaan lembt yang ditanamkan oleh tuhan dalam hati dan jiwa seseorang inilah, akan terbentuk perasaan kasih saying dan cinta dari seseorang terhadap orang lain : seorang anak terhadap orang tuanya, orang tua terhadap anaknya-anaknya, seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya istri terhadap suaminya, cinta seseorang terhadap sanak saudara dan familinya, cinta seseorang terhadap sahabatnya, atau seorang penduduk terhadapa tanah airnya.
                Adapun pengaruh dari cinta menengah ini akan tampak jelas hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati, sepasang suami istri tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak aka nada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena cinta itu adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :

1.       Cinta kepada thagut. Thagut adalah setan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surah Al-Baqarah, Allah berfirman :
“dan diantara manusia ada orang orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.”
2.       Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3.       Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.

                                Hikmah cinta sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan    oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1.       Sesungguhnya cinta itu merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manussiaa, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakaha ia benar-benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja? Semuanya dapat ddiketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2.       Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Jika bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terddorong gairah hidupnya untukmewujudkan apa yang dicita-citakan. Pendek kata jika bukan karena fenomena cinta, tidak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3.       Bahwa fenomena cinta merupakan factor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam tahap saling mengenal antara mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4.       Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukuanan masyarakat, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan saying, dan segala bentuk persahabatan, dimanapunadanya.

CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
          Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapakan dalam kitab succi Al-Qur’an.

Cinta Diri
           Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manussia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasi ddiri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada ddirinya. Sebaliknya membenci sesuatu yang mendatangkan rasa ssakit, penyakit atau bahay.Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, dan menghindari sesuatu yang membahayakan dirinya, malalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya ia mengetahui hal-hal ghaib, tentu ia akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari keburukan.
          Gejala yang menunjukkan manussia cinta terhadap dirinya sendiri adalah kecintaannya terhadap harta, permohonan yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus  asa dan mengira ia tidak akan memperolah karunia lagi.
           Namun hendaknya cinta manusia terhadap dirinya sendiri tidaklah terlalu berlebihan dan melewati batas. Sepaptutnya cinta kepada diri sendiri perlu diimbangi dengan cinta kepada rang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
  
Cinta Kepada Sesama Manusia
           Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka kepada diri mereka sendiri. Ddalam seruan ini sesungguhnua tergantung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebihan mencintai diri sendiri.

Cinta Seksual
           Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih saying, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Dan merupakan factor yang primer bagi keluarga. Islam mengakui dorongan seksual dan idak mengingkarinya. Sebab hal itu merupakan emosi alamiah dalam diri manusiayang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan islam hanyalah pengendalian dan penguasaancinta ini lewat pemenuhan dorongan dengan cara yang sah, yaitu melalui perkawinan.

Cinta Kebapakan
           Mengingat antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan seorang ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak terhapa anak-anaknya., karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupannya dan tetap terkenang sampai ia meninggal dunia.

Cinta Kepada Allah
           Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doa tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semuanya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridhanya.

 Cinta Kepada Rasul
            Cinta kepada Rasul yang diutus Allah  sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul meruapakn ideal sempurna bagi manusia bak dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

KASIH SAYANG
           Menurut kamuss umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta, kasih saying adalah perassaan saying, perassaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih saying sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian saling terbuka sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
           Kasih saying dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikassi antara anaka dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan erbentuk sebagai hasil curahan kasih saying orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepass dari kasih saying dan perhatian orang tua. Kasus yang sering terjadi seperti keberandalan remaja, frstasi, seseorang menjadi morfinis, semuanya dilator belakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarnya.

KEMESRAAN
           Berasal dari kata dassar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik anatara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang telah berumah tangga. Pada daarnya merupakan perwujudan kasih saynag yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.  Dengan kemesraan oaring dapat menciptakan berbagai seni sesuai dengan kemampuandan bakatnya. Seperti puisi, nyanyian, syair dll.

PEMUJAAN
           Pemujaan adalah salah satu manifestasi sinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
           Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan  sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Seperti shalat ditumah atau masjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia memohon ampun atas segala dosanya, memohon perlindungan, memohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditujukan jalan yang benar dan lain-lain.

BELAS KASIHAN
           Kata kasihan berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Namun masalahnya sanggupkan ia menggugah potensi belas kasihannya itu.
           Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan. Yang perlu dikasihani diantaranya : yatim piatu, orang-orang jompo, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, pakaian, makan, perhatian, tempat tinggal dan lain-lain.

CINTA KASIH EROTIS
          Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupu keduanya terdapat perbedaan namun pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas pada seseorang saja. Jika saya kasihi audara saya, semua anak saya, disamping itu bahkan saya kasihi semua anak-anak yang membutuhkan saya. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnyacinta kassih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.


Daftar Pustaka
Nugroho, Widyo dkk (1996). MKDU : Ilmu Budaya Dasar. Gunadarma

Gambar : adrian-sis-info.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Pink Bobblehead Bunny
 

My ( Mind + Act + Story ) Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting