Kamis, 11 Juni 2015

Manusia dan Kegelisahan

Diposting oleh Unknown di 00.51


A.      PENGERTIAN KEGELISAHAN

        Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkkan seseorang tidak tentram hatinya maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

        Kegelisahana hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung dan sayu, malas bicara dan lain-lain.

        Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran maupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustai karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

        Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu  kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neoritik dan kecemasan moril.

a.       Kecemasan objektif
       
        Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

        Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui pakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan bianatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pernah diperkosa sejumlah laki-laki tak bertanggung jawab, sering ngeri bila melihat pria saat sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya.  Kecemasan dari akibat kenyataan yang pernah dialami sangata terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadi kemudia apa yang disebut  stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi adapula yang memberikan reaksi membalik karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelambpiasannya.

b.      Kecemasan neuritis (syaraf)

        Kecemasan itu timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam :
1)      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dari lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut karena id-nya sendiri, sehingga menekan dan mengusasi ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2)      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasiaonal (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutankannya. Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis ketika msih kecil ia sering diberi balon karet dengan ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengakaran ia memecahkan balon adiknya sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari  ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
3)      Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang jelas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neuritis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipu  ego dan superego melarangnya.

c.       Kecemasan moril

        Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.

        Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alas an untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.

        Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasakan khawatir, takut, cemas , gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, ementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.


B.      SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

                Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada  hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu  adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh :
                Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau misalnya kentongan dipukul terus-menerus  dan disambung bersahutan mekin lama maki dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Gerangan apakah yang terjadi? Meskipun berita peristiwa itu belum ada,tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.


C.      USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang sehingga segala kesulitan dapat  kuta atasi.

Contoh :
                Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justr tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya.  Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghapai keluarga yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan menghadapi keluarganya.

                Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-taman, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebaginya. Karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyebangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan seang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kta. Dan yang ketiga, dengan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa kecemasan/kegelisahan dalam jiwa kita.

                Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrakhan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita  sepenuhnya kepada-Nya. Kita  harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.


D.      KETERASINGAN
                Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata itu besal dari kata  asing. Kata asing berarti   sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari orang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihnya dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

                Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebenatra atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
                Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu adalah prilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit mneyesuaikan diri dalam masyarakat.

                Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuk nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, menggangu istri orang, menghina orang, sombong.

                Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota  masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku itu  tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesdaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.

                Keterasingan yang dipaksakan oleh masyarakat lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau menddekati, tidak memperdulikan, memboikot, bahkan mengisolasi si pelaku. Apanila dengan perilaku massyarakat ini masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat  dipaksakan oleh institusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.

                Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibenci orang lain, sehingga membuat ia merasa keterasingan.

                Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul  “Salah Asuhan”, hanafi yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghormati orang lain. Ia menggangp rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia terasingkan karena dibenccir, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan temannya. Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta, dengan mengundang teman-temannya tetapi yang diundang hanya teman-teman tamatan sekolah di Negeri Belanda. Pembedaan seperti ini tidak disenangi oleh teman-temannya, sehingga tak seorangpun hadir pada malam itu. Hanafi dan Corrie istrinta dalam keterasingan.

                Kekurangan yang ada pada diri sendiri dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri Karena ketidakmampuannya atau membuat  kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun kemampuan fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapi sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah, terasing.

                Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan dank arena itu ia merasa gelisah.

E.       KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi dan lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian dari hisup manusia, lama rasa kesepian itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

Sebab-sebab terjadinya kesepian

Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat menyebabkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hdup sendiri.

Contoh :

Pangeran Sidharta, putra raja Kapilawastu, emninggalkan istana, tempat kemewahannya, keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana dan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.

                Bila kita perhatikan sepintas keterasingan dan kesepian itu  serupa namun tidak sama, tetapi ada hubungannya.  Beda antara keduanya  terletak pada sebab akibat.

                Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijatuhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.

                Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri,  sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga disbanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibat dari kesepian.

F.       KETIDAKPASTIAN

                Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat  ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas,  tanpa asal-usul jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat  ditenntukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal usul yang jelas. Itu semua Karenna pikirannnya  yang tidak dapat berkonsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagaisebab yang jelas pikirannya kacau.

                Ketidak pastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak lulu ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Kerana ketidakastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan da orang lain yang lebih dulu memenuhinya.


G.     SEBAB – SEBAB TERJADINYA KETIDAKPASTIAN
                Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir  secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh ransang-ransang baru. Kalaupun ia  dapat  berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
                Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.       Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Mialnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesar, pada suatu  saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

2.       Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3.       Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa sekali-kali.
Contoh :
a.       Keinginan untuk mengambil barang (mencuri) padahal barang itu tidak bermanfaat baginnya, dan andaikan kata ia membeli, ia juga mampu (kleptomania).
b.      Keinginan minum-minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tidak dapat dibendung.

4.       Histeria
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,  kekecewaan, pengalaman pahit yang  menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
                Ketika ibu Bakrie sedang melayani anaknya makan, dating orang-orang mengetuk pintu mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutui kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu “itu kan bukan Kang Bakri!” semua orang yang ditanya  diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

5.       Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakian palsu tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada tiga macam, yaitu :
a.       Delusi perkusi : menganggap keadaan sekitanya jelek. Seseorang yang mengalami delusi perkusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena mengganggapnya jelek.
b.      Delusi keagungan : mengangggap orang-orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak peting. Akhirnya semua orang menjauhi juga.
c.       Delusi melankolis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

6.       Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa ransangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga  berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat  bius. Karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi  dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).

7.       Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, gangguan pada  nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

Contoh :
Dalam liburan,  seperti biasa Samsul Bahri pulang kekampunya, dan biasa pula  setipa pulang Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas pacarnya. Kedatangan Samsul ke rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintannya. Pada saat itu diketahuilah Samsul Bahri oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu  Samsul bahkan menghantam si tua Bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengan oleh ayah Nurbaya, ayah Nurbaya keluar kmelihat kejadian itu gemetar, jatuh terus meninggal (Siti Nurbaya, Marah Rusli)


H.      USAHA-USAHAPENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

                Orang yang  dapat berpikir tidak baik atau kacau pikirannnya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat  menyembuhkan  keadaan itu tergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya  sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paing baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
                Bila penyebabnya sudah jelas, misalnya rindu obantnya mudah tingga dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
                Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetap tiak mungkin. Andaikata mereka sadar, kesembuaha itu adalah pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

Daftar Pustaka
Nugroho, Widyo dkk (1996). MKDU : Ilmu Budaya Dasar. Gunadarma
Gambar : chintyaveronica.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Pink Bobblehead Bunny
 

My ( Mind + Act + Story ) Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting